Buku Rumah Tangga John Gray - Men are from Mars, Women are from Venus


Ini termasuknya buku rumah tangga walau bukan baru. Buku terbitan tahun... ah entahlah lupa. Saya suka isinya dan yakin banyak dari anda yang akan menyukainya juga. Buku rumah tangga ini bercerita tentang apa sih? Dari judulnya saja Men from Mars, Women are from Venus. Jangan-jangan tentang planet Mars dan Venus? Atau jangan-jangan buku sains ya? O ho ho ho...bukan!!! Buku rumah tangga ini bercerita tentang perbedaan mendasar pria dan wanita.

Eh, penting juga loh membaca buku rumah tangga ini. Tentu saja bagi pasangan suami istri. Sebab dengan mendalami perbedaan karakter keduanya, bisa lebih saling maklum dan mengisi kekurangan masing-masing.

Buku rumah tangga yang berjudul Men are from Mars, Women are from Venus ini keren. Orang bule bilang cool. Jujur sih, saya belum pernah beli buku aslinya, tetapi sudah sering mendengar judul buku ini yang katanya best seller (seingat saya) dan pernah membacanya tahun 2016 silam. Beruntungnya lagi saya menemukan soft copy-nya dari google. Thanks loh mbah google, you are so kind.. dan ini link nya:

https://archive.org/stream/MenAreFromMarsAndWomenAreFromVenus/Men+are+from+Mars+and+Women+are+from+Venus_djvu.txt

Dan...dalam soft copy ini ada tulisan sebagai berikut:
Note: As this proofing was done purely on the scanned text copy, this copy needs to be compared to a hardcopy to correct errors resulting from the source text file. ebOOks 

Tahu artinya ? Kalau tak tahu, saya kasih tahu deh...jadi artinya kurang lebih begini, bahwa soft copy ini berasal dari teks copy yang di-scan, jadi anda harus lebih hati-hati, caranya dengan membandingkannya dengan buku aslinya. Sebab apa? Sebab khawatir ada kesalahan dalam soft file-nya. Gitu kurang lebihnya.

Konten buku ini begini kurang lebihnya:
Introduction i
Chapter 1: Men Are from Mars Women Are from Venus 1
Chapter 2: Mr. Fix-It and the Home-Improvement Committee 4
Chapter 3: Men Go to Their Caves and Women Talk 12
Chapter 4: How to Motivate the Opposite Sex 18
Chapter 5: Speaking Different Languages 26
Chapter 6: Men Are Like Rubber Bands 40
Chapter 7: Women Are Like Waves 50
Chapter 8: Discovering Our Different Emotional Needs 59
Chapter 9: How to Avoid Arguments 67
Chapter 10: Scoring Points with the Opposite Sex 78
Chapter 11: How to Communicate Difficult Feelings 92
Chapter 12: How to Ask for Support and Get It 110
Chapter 13: Keeping the Magic of Love Alive 122

Pada halaman introduction, kutipan dalam buku rumah tangga ini menarik untuk disimak. Sebab saya kira banyak wanita yang tak paham bagaimana cara pria mencintai pasangannya.

At that moment I started to realize the real meaning of love unconditional love. I had always thought of myself as a loving person. But she was right. I had been a fair-weather friend. As long as she was happy and nice, I loved back. But if she was
unhappy or upset, I would feel blamed and then argue or distance myself. 

Pria akan bahagia ketika wanita yang dicintainya bahagia, juga merasa bersalah lalu memilih menjauh ketika wanita yang dicintainya merasa tak bahagia.

 Awal mula ceritanya, Jhon Gray berkisah tentang pertengkarannya dengan sang istri yang baru melahirkan. Setelah 5 hari cuti dari pekerjaan, menemani sang istri yang baru melahirkan, ia kembali ke kantor. Rupanya, sang istri kehabisan pil pereda sakit saat ia bekerja. Ia meminta tolong pada kakak iparnya untuk membelikan pil pereda sakit yang kebetulan lagi berkunjung. Dalam perjalanan sang kakak ipar lupa dan tak kembali lagi.

Sepulang bekerja, Bonnie, istri Jhon Grey marah-marah  "I've been in pain all day.... I ran out of pills. I've been stranded in bed and nobody cares!" Mau saya terjemahkan artinya?

Terjemahannya kurang lebih begini: "Aku tuh kesakitan tiap hari, obat habis, seharian tak berdaya di atas kasur dan tidak ada seorang pun yang perduli."

"Why didn't you call me?" Respon Jhon Grey. Jreng...jreng...mulailah pertengkaran diantara mereka.

Sakitnya tuh disini (sambil menunjuk dada). Tahukah apa yang dirasakan Jhon Grey saat itu? Beginilah perasaannya πŸ‘‡πŸ‘‡

"At this point I exploded. My fuse was also very short that day. I was angry that she
hadn't called me. I was furious that she was blaming me when I didn't even know she was in pain. After exchanging a few harsh words, I headed for the door. I was fired, irritable, and had heard enough. We had both reached our limits."

Yups...  ia merasa disalahkan istrinya, padahal ia tidak tahu apa-apa dan merasa sudah berusaha melakukan yang terbaik. Dan istrinya, Bonie, sebenarnya bukan menyalahkan... tetapi membutuhkan suaminya untuk memeluk dan  mendengarkan kesakitannya. Begitulah wanita .... he he..πŸ‘‡

"... I'm in pain. I have nothing to give, this is when I need you the most. Please, come over here and hold me. You don't have to say anything. I just need to feel your arms around me. Please don't go."

Apakah anda menangkap adanya  sudut pandang yang berbeda antara pria dan wanita: sang wanita berbicara dengan bahasa tak langsung yang sering juga disalahartikan oleh pria. Apakah anda mengalami hal ini juga ??

Para suami perlu tahu ini, bagi wanita meyentuh, memeluk dan mendengarkan begitu penting. Jadi, kalau para istri sedang uring-uringan ga jelas... mungkin perlu di praktekkan 3 hal ini.

"But as a man, I didn't know that touching, holding, and listening were so important to her. By recognizing these differences I began to learn a new way of relating to my wife. I would have never believed we could resolve conflict so easily."

Kata Jhon Grey , "I marvelled at how easy it was for me to support her when I was shown the way." Tuh kan, pria itu butuh dikasih tahu "cara" -nya mencintai wanita, cara memenuhi kebutuhan wanita, dan lain-lainnya. Dengan demikian, bolehlah sekali-kali wanita memberi tahu dengan bahasa langsung. Bagaimana jika memberi tahu dengan bahasa tidak langsung ?? Hmmm....kira-kira para lelaki bisa paham maksudnya ga ya? ☺☺☺
Wah... masih bagian introduction aja, udah rame ya ceritanya.
Bersambung.... see u .... 🌷🌷🌷di part 2

Komentar