Ini Perbedaan laki-laki dan perempuan yang Jarang Diketahui, dalam buku Men are from Mars women are from Venus
Kelanjutan review buku “Men are from Mars women are from
Venus ” kita titik beratkan pada perbedaan laki-laki dan perempuan. Kita mulai
dari kata “komplen”. Komplen paling sering terdengar dari para wanita adalah
bahwa karakter pria tidak mau mendengarkan. Juga, hal yang paling menganggu
wanita adalah pria mengabaikannya ketika diajak bicara atau hanya mendengar
sedikit. Sebaliknya, pria cenderung memberikan wanita yang dicintanya solusi untuk
membuatnya merasa lebih baik tapi ia kemudian menjadi bingung ketika wanita
tersebut tak menghargai ini. Sering wanita mengatakan "pria tidak pernah mendengarkan"
tapi para pria tidak pernah mengerti hal ini dan tetap melakukan hal yang sama.
Perbedaan mendasar karakter pria dan karakter wanita, terletak pada komunikasi yaitu wanita menginginkan empati,
tapi pria berfikir wanita menginginkan solusi.
Mau tahu apa yang pria katakan tentang karakter wanita ? Para
pria berfikir wanita selalu berupaya mengubah mereka. Padahal, itulah bukti
rasa cinta wanita kepada pria yang disayanginya. Wanita akan selalu merasa
bertanggung jawab membenahi pria tersayangnya dalam sikap dan perbuatan,
seperti mengatur kerapihan rumah, cara menyimpan anduk bekas mandi misalnya...
maka wanita akan terus mengatakan "apa yang harus dilakukan pria".
Ini seperti seorang ibu mengasuh anaknya, maka pria yang dikasihinya pun akan
diperlakukan seperti itu. Kebalikannya, pria merasa sedang diatur-atur oleh
wanita yang bersikap seperti ini dan menuntut dia menerimanya apa adanya dengan
segala kelebihan dan kekurangannya.
Perbedaan laki-laki dan perempuan
Karakter pria, yaitu menghargai kekuatan, efisiensi, pencapaian
prestasi. Mereka senang melakukan hal-hal yang dapat meningkatkan kekuatan dan
keterampilannya. Rasa percaya diri pada diri pria hanya dapat dicapai melalui
pencapaian prestasi yang memuaskan. Bahkan, cara pria berpakaian diatur
sedemikian rupa sehingga merefleksikan kompetensi dan keterampilannya. Polisi,
tentara, bisnismen, ilmuwan, supir taksi, teknisi, dan lain-lainnya..
Sudah menjadi karakter Pria tertarik pada objek dan materi daripada orang dan
perasaan, itulah mengapa kebanyakan pria tak suka membaca sejenis majalah
psikologi melainkan cenderung menyukai aktivitas lapangan seperti memancing,
balapan mobil dan berburu. Pria dan wanita satu sama lain sangat berbeda.
Perbedaan itulah yang sering membuat salah faham diantara keduanya. karakter
pria yang meletakan rasa percaya diri pada kemampuannya mencapai suatu prestasi
tanpa bantuan orang lain sering diterjemahkan salah oleh wanita.
Contoh kecilnya ada dalam buku “Men are from
Mars women are from Venus ” halaman 18. Tom dan Marry hendak pergi ke pesta
dengan mengendarai mobil. Dalam perjalanan ke pesta, rupanya Tom beberapa kali
memutari blok yang sama. Mary mulai merasa cemas dengan kondisi Tom dan memberinya
saran meminta bantuan pada orang lain. Namun, saran dari Mary ini rupanya
membuat Tom merasa tersinggung. Sebab apa?? Sebab saran Marry untuk meminta
bantuan orang lain sama dengan meragukan kemampuan Tom dan mengangapnya
inkompeten.
Dari sisi Mary, memberikan saran untuk meminta bantuan orang
lain berarti "aku sayang kamu, aku perduli padamu." Disisi lainnya, akan lebih baik
jika Mary tidak memberi saran seperti itu kepada Tom, melainkan memberi motiivasi bahwa Tom pasti bisa menyelesaikan masalah
saat itu.Begitu pula sebaliknya, karakter wanita yaitu cenderung menceritakan
perasaannya pada pria atau yang lainnya dengan tujuan membuat perasaannya lebih
baik. Ya, itu saja, tidak lebih!! Namun Karakter pria yang mengedepankan
logika, cenderung memberi respon dengan serangkaian solusi. Contohnya, pada
halaman 18 , Mary baru saja tiba dari tempat kerjanya dengan rasa haus dan
lelah tentunya. Ia bercerita di kantornya terlalu banyak pekerjaan yang harus
dilakukan sampai ia tak punya waktu untuk dirinya sendiri.
Karena Tom pria dan memiliki karakter pria, tentu ia
merespon dengan logika. "Kamu harus
berhenti bekerja disana, jangan terlalu keras bekerja, carilah pekerjaan yang
disukai." Mary menjawab, "Tapi aku suka pekerjaan disana." (Yaah,
kira-kira kalau Tom ada didepan kita, mungkin Tom akan berpikir, “Loh kok
pernyataannya kontradiktif. Mengeluh tapi ternyata suka. Kok iso ya?)
Lalu pembicaraan mereka mulai terlontar jauh ke tempat
tantenya Mary dan kalau orang Indonesia bilang, “Waduh lupa nelpon tente!!” Lagi-lagi
karakter pria pada diri Tom merespon
menggunakan logikanya dan merespon, “udeh udeh.. tak usah khawatir, tante pasti ngerti”. Dan lagi-lagi respon Tom
menjadi salah di mata Mary, dan dijawab kurang lebih seperti ini: "Emang
ga tahu ya apa yang sedang dialaminya?? Saat ini dia sangat
membutuhkanku." Yahhh..salah lagi deh si Tom dan Tom merespon "kamu tuh terlalu khawatir berlebihan. Makanya kamu ga
pernah bahagia." Respon Tom membuat Marry meradang, "Aku tuh ga selalu tidak bahagia.
Bisa ga sih dengarkan kalo aku lagi ngomong?" Oke..sepertinya sudah mulai
rame nih perdebatannya. "Dari tadi aku mendengarkan" Lanjut Tom.
Mary mulai frustasi setelah perdebatan selesai, padahal
awalnya dia bercerita karena ingin mendapat empati saja. Lalu Tom juga bingung,
apa yang salah... dia hanya berniat membantu dengan memberikan solusi. Rupanya Tom tidak paham betapa pentingnya
bagi wanita mendengarkan tanpa menawarkan solusi. Sesama wanita ketika saling
bercerita memang jarang menawarkan solusi, cukup mendengarkan dengan penuh
kesabaran dan empati untuk memahami perasaan orang yang sedang bercerita.
Nah inilah yang sering menjadi pertengkaran diantara pria dan wanita, karena saling tidak paham karakter masing-masing. Anda juga mungkin pernah mengalami persis yang terjadi dalam buku halaman 18, tersesat dalam perjalanan?
Komentar
Posting Komentar